easter
my streaming videos  
  Facebook dengan jalur aman
  pembobolan akun_hack_crakers_post paskah easter deserrt
  tentang audio shell paskah
  mandi dan cuci tangan singkirkan rasa gelisah about life style. bagi anda yang gampang badmood, silahkah baca artikel ini. smg bermafaat
  aturan sugesti
  media penyimpanan online_ share by paskah easter website
  solusi pemecahan mental block sesuai dengan permintaan psikologis
  visit paskah easter web blog
  about sr-71 lockheed martin
  mengenal afterburner mesin jet
  pemandu marhsawller command
  bimbing dirimu lewat meditasi karena dia sahabat abadimu senantiasa bersamamu selamanya spirit meditasi dalam alasan budha
  Mahasiswi Unrika (Universitas Riau Kepulauan Batam Luncurkan album singel DL derita loe
  admin.life hati-hati latah bisa menular
  link yang ditujukan buat yang doyan onani dan mansturbasi
  history senjata api terburuk yang pernah diproduksi massal dalam sejarah
  asal tuak masyarakat batak toba setegak tenggen au tulang
  trance dan fantasy
  lucid dream tingkat newbie
  cs1 overbore manchine of baby multistrada
  Hormon mata ketiga dan indra ke enam
  Riset ketahanan chain lube vs minyak dapur 18 bulan
  Dibalik sosok adolf Hitler dan konspirasi media
asal tuak masyarakat batak toba setegak tenggen au tulang

Tuak dalam Masyarakat Batak Toba



Tuak merupakan sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren (Arenga pinnata).
Kalau dalam bahasa Indonesia, sadapan dari enau atau aren disebut nira. Nira
tersebut manis rasanya, sedangkan ada dua jenis tuak sesuai dengan resepnya, yaitu yang manis dan yang pahit (mengandung alkohol).Di Indonesia, tanaman aren dapat tumbuh baik dan mampu berproduksi pada daerah yang tanahnya subur pada ketinggian 500-800m di atas permukaan laut. Pada daerah-daerah yang mempunyai ketinggian kurang dari 500m dan lebih dari 800m, tanaman aren tetap dapat tumbuh namun produksi buanya kurang memuaskan. Pohon enau atau aren dinamai bagot dalam bahasa Batak Toba. Di kecamatan Balige yang berketinggian sekitar 900m di atas permukaan laut, banyak bagot tumbuh sendiri. Dan bagot inilah yang tetap digunakan untuk menyadap tuak. Sedangkan di Medan yang hampir sama tingginya dengan permukaan laut, bagot tidak bertumbuh. Oleh karena itu, orang Medan mengambil sadapan dari pohon kelapa. Namun setelah diproses, minuman itu tetap dinamai tuak dalam masyarakat Batak Toba.
 

Kebiasaan Minum Tuak dalam Kehidupan Sehari-hari

 
Di daerah Tapanuli Utara, biasanya laki-laki yang menyelesaikan kerjanya
berkumpul di kedai pada sore hari. Mereka berbincang-bincang, menyanyi, memain kartu, bercatur dan menonton televisi, sambil minum tuak. Pada umumnya seorang petani biasa minum tuak beberapa gelas sehari. Pada tahun 1997 segelas tuak berharga Rp. 300 di desa LNH. Kalau laki-laki, baik yang muda maupun yang tua minum tuak di kedai, tetapi jarang terdapat perempuan yang minum tuak di kedai bersama laki-laki, kecuali pemilik kedai atau isterinya. Ada juga laki-laki yang membeli tuak di kedai dan membawa botol yang terisi tuak ke rumahnya atau ke rumah kawannya untuk minum tuak di situ. Sedangkan di kota Medan, laki-laki Batak Toba tidak tentu mempunyai kebiasaan minum tuak. Menurut informasi dari beberapa perantau Batak Toba dan observasi serta wawancara di lapo tuak, kebiasaan minum tuak tidak berhubungan dengan status sosial-ekonominya, melainkan berkaitan dengan tahap generasi migran. Dengan kata lain, perantau generasi pertama yang berasal dari Tapanuli Utara lebih cenderung minum tuak di Medan: bukan hanya orang-orang yang berstatus rendah sosial-ekonominya seperti tukang becah, tetapi yang agak tinggi stasus sosial ekonominya seperti pegawai negeri juga minum tuak. Segelas tuak di Medan harganya kurang lebih Rp. 300 juga.
 
 Pemakaian Tuak pada Kesempatan Tertentu untuk Kaum Wanita


Biasanya kaum wanita Batak Toba tidak minum tuak. Namun demikian, menurut
tradisi Batak Toba, wanita yang baru melahirkan anak minum tuak untuk
memperlancar air susunya dan berkeringat banyak guna mengeluarkan kotoran kotoran dari badannya. Selama saya berada di desa xxx, seorang wanita muda melahirkan anak. Mertuanya menyediakan tuak untuk wanita tersebut, dan dia minum tuak setiap kali merasa haus. Dia minum tuak sebagai gantinya air minum, selama paling sedikit satu minggu setelah melahirkan anak. Tetapi tidak tentu semua wanita Batak Toba yang baru melahirkan anak minum tuak. Wanita-wanita yang tinggal di kota-kota di perantauan seperti Medan biasanya tidak minum tuak, walaupun melahirkan anak. Mereka lebih cenderung minum bir hitam, susu atau obat sesuai dengan kemampuannya dan kesukaannya untuk memperlancar air susunya. Wanita tua pada umumnya mengakui bahwa mereka minum tuak ketika melahirkan anak semasa mudanya. Tetapi sebagian wanita muda yang tinggal di kampung tidak pernah minum tuak selama menyusui anaknya. Mereka menjelaskan alasan tidak minum tuak bahwa mereka merasa pening kalau minum tuak.
 

Penggunaan Tuak dalam Upacara Adat


Tuak yang ada hubungannya dengan adat adalah tuak tangkasan: tuak yang tidak bercampur dengan raru. Tuak aslinya manis. Tuak yang manis disebut tuak na tonggi dalam bahasa Batak Toba. Karena tuak itu berasal dari mayang bagot, maka perlu diketahui legenda keberadaan batang bagot. Seorang tokoh adat yang tinggal di Balige memberitahukan legenda tersebut sebagai berikut: Putri si boru Sorbajati dipaksa orang tuanya kawin dengan seorang laki-laki cacat yang tidak disukainya. Tetapi karena tekanan orang tua yang sudah menerima uang mahal, si boru Sorbajati meminta agar dibunyikan gendang di mana dia menari dan akan menentukan sikap. Sewaktu menari di rumah, tiba-tiba dia melompat ke halaman sehingga terbenam ke dalam tanah. Kemudian dia menjelma tumbuh sebagai pohon bagot, sehingga tuak itu disebut aek (air) Sorbajati. Karena perbuatan yang membunuh diri itu dianggap sebagai perbuatan terlarang, maka tuak tidak dimasukkan pada sajian untuk Dewata. Tuak hanya menjadi sajian untuk roh-roh nenek moyang, orang yang sudah meninggal dan sebagainya. Tuak bermasuk sebagai minuman adat pada dua upacara adat resmi, yaitu :
(1) upacara manuan ompu-ompu dan (2) upacara manulangi. Ketika orang yang sudah bercucu meninggal, ditanam beberapa jenis tanaman di atas tambak. Tambak pada aslinya merupakan kuburan dari tanah yang terlapis, tetapi kuburan modern yang terbentuk dari semen pula disebut tambak. Menurut aturan adat, air dan tuak harus dituangkan pada tanaman di atas tambak. Tetapi sekarang ini biasanya yang dituangkan hanya air saja, atau paling-paling tuak yang mengandung alkohol.
Dalam upacara manulangi, para keturunan dari seseorang nenek memberikan
makanan secara resmi kepada orang tua tersebut yang sudah bercucu, dimana
turunannya meminta restu, nasehat dan pembagian harta, disaksikan oleh pengetuapengetua adat. Pada waktu memberikan makanan harus disajikan air minum serta tuak. Menurut informasi dari tokoh-tokoh adat dan observasi secara langsung, air minum dan tuak dua-duanya tetap disajikan kepada orang tua yang disulangi.

 
 
flash supported  
  (http://www.page.tl) salin link tersebut. anda bisa mecobanya. "rekomendasi khusus newbie  
 
  My Great Web page Paskah Easter Dessert | Buat Lencana Anda
 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free